Prinsip-prinsip Pengkondisian

Penguatan dan Kepunahan
Penguatan (reinforcement) ialah stimuli yang mengikuti suatu respon dan yang memperkuat atau memuaskan kemungkinan respon. Reinforcement terdiri dari dua macam yaitu positif dan negatif. Contoh penguat positif: guru memuji seorang murid yang mengajukan banyak pertanyaan. perilaku kedepan, murid akan lebih banyak bertanya; penguat negatif: guru berhenti menegur murid karena menyerahkan PR tepat waktu. Perilaku ke depan murid akan sering menyerahkan PR tepat waktu



Kepunahan (extinction) ialah proses dimana suatu operant yang dibentuk tidak dapat penguatan lagi. Dengan demikian dapat menyebabkan intensitas dan frekuensinya menurun. Contoh, karena anak-anak melakukan hal-hal hanya untuk mendapat perhatian, maka kita bisa memadamkan tingkah laku yang tidak diinginkan seperti tangisan yang keras, dengan cara mengajaknya keluar ke tempat lain. Tapi tangisan itu akan datang lagi kalau berada di tempat yang awal.

Penguatan Harus Bersifat Segera (immediacy of reinforcement)
Contoh: jika seorang ayah menunjukkan rasa senang setelah anaknya membawakan minum, maka si anak akan mengulangi lagi tingkah laku tersebut. Namun jika si ayah terlambat memperkuat tingkah laku anaknya beberapa menit saja, maka tingkah laku itu tidak akan menguat. Faktanya, tingkah laku yang kuat adalah tingkah laku yang diperkuat.

Baca juga : Bahasa Tubuh Saat Berjabat Tangan

Stimuli Pembeda (Discriminative Stimuli)
Diskriminasi membedakan antara stimuli dan proses dimana organisme mengenal ciri-ciri stimuli yang berbeda. Meskipun stimuli pembeda dapat menjadi pengontrol yang baik, namun harus ditekankan kalau pengontrolan ini tidak berjalan otomatis seperti dalam pengondisian respon. Skinner mendata sejumlah contoh untuk menunjukkan bagaimana tingkah laku jadi melekat pada stimuli pembeda. Kita belajar bahwa senyum yang terlontar saat kita sedang mendekati seseorang akan menghasilkan respon positif. Namun jika dia mengerutkan dahi, pendekatan akan menghasilkan konsekuensi tidak menyenangkan. Sejauh respon positif yang muncul, maka ekspresi wajah menjadi pembeda yang mengontrol stimuli-stimuli lain sehingga kita jadi berani mendekati.

Generalisasi
Generalisasi dalam pengkondisian operan berarti memberikan respon yang sama terhadap stimuli yang sama. Misalnya: jika pujian guru membuat murid lebih giat belajar, apakah pujian tersebut juga berlaku pada pekerjaan lain seperti pekerjaan rumah?.


Baca juga :

Popular posts from this blog

Teori Hierarki Kebutuhan Maslow dalam Psikologi Industri dan Organisasi

Biografi Albert Bandura

10 Negara Terluas di Dunia