Teori Hierarki Kebutuhan Maslow dalam Psikologi Industri dan Organisasi

Seperti yang telah kita pahami bahwa setiap orang mempunyai kebutuhan yang berbeda. Maslow (1970) telah menyusun kebutuhan-kebutuhan manusia dalam lima tingkat yang akan dicapai menurut tingkat kepentingannya sebagai berikut.

Baca juga : Teori Ketidaksesuaian (Discrepancy Theory) dalam Psikologi Industri dan Organisasi

1. Kebutuhan Fisiologi  (Physiological Needs)
Kebutuhan fisiologi merupakan kebutuhan tingkat pertama, yang paling rendah yang harus dipenuhi dan dipuaskan oleh karyawan sebelum dirinya mencapai kebutuhan pada tingkat yang lebih tinggi. Kebutuhan  ini terdiri atas makan, minum, pernapasan, dan lain-lain kebutuhan yang bersifat biologis seperti tidur dan seks. Setelah kebutuhan ini terpenuhi barulah muncul keinginan berikutnya, yaitu keamanan. Contohnya, secara  umum karyawan terlebih dahulu menginginkan pekerjaan yang memberikan gaji yang memadai untuk memuaskan kebutuhannya sebelum dirinya menginginkan kebutuhan akan keamanan untuk mencapai prestasi kerja.

2. Kebutuhan Keamanan (Safety Needs) 
Kebutuhan-kebutuhan ini termasuk dalam kebutuhan keamanan adalah kestabilan, ketergantungan, perlindungan, bebas dari rasa takut dan ancaman. Termasuk juga kebutuhan dalam mengikuti dan batasan-batasan tertentu, dan sebagainya. Contohnya, setiap karyawan selain dirinya ingin memperoleh gaji yang memuaskan dalam bekerja, maka ia juga membutuhkan pekerjaan yang dapat memberi keamanan dan keselamatan diri serta bebas dari ancaman agar dirinya dapat bekerja lebih berprestasi.

3. Kebutuhan Sosial (Social and Belongingness Needs) 
Setelah kedua kebutuhan itu tercapai dengan memberi kepuasan yang agak memuaskan, maka timbul kebutuhan akan sosial dan kasih sayang (social and belongingness). Yaitu kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain, pada saat ini individu akan merasa sangat kesepian dan terisolasi dari pergaulan. Individu akan membutuhkan teman dan perhatian dari seseorang. Contohnya, setiap karyawan selain menginginkan pekerjaan yang aman dan selamat, dirinya juga ingin dapat berinteraksi dengan orang lain dan dirinya untuk dikasihi dan diterima oleh orang lain agar tidak merasa kesepian sehingga dia dapat berprestasi dalam bekerja. Ketiga kebutuhan diatas merupakan kebutuhan tingkat rendah (lower level neds). Dua kebutuhan berikutnya ialah kebutuhan tingkat tinggi (higher level needs).

Baca juga : Pengertian Psikologi

4. Kebutuhan Harga Diri (Self Esteem Needs) 
Dua kebutuhan tingkat tinggi tersebut adalah kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri. Kebutuhan harga diri dapat dibagi menjadi dua kategori. Pertama adalah kebutuhan terhadap kekuasaan, berprestasi, pemenuhan diri, kekuatan, dan kemampuan untuk memberi keyakinan, dan kehidupan serta kebebasan. Kedua, adalah kebutuhan terhadap nama baik (reputation) atau prestise, status, keberhasilan, pengakuan, perhatian, dan penghargaan. Pemuasan kebutuhan terhadap harga diri akan membawa kepada keyakinan diri, kekuatan, kemampuan, dan pemenuhan diri. Contohnya, setiap karyawan umumnya mempunyai harapan utnuk dapat mencapai kebebasan diri dan memperoleh penghargaan dan kemampuan setelah kebutuhan sosial dan harga dirinya telah dipuaskan untuk mencapai prestasi kerja.

5. Kebutuhan Aktualisasi Diri (Self Actualization Needs) 
Kebutuhan aktualisaasi diri atau perwujudan dirinya merupakan kebutuhan tingkat kelima yang paling tinggi bagi karyawan yang juga ingin dipenuhi dan dipuaskannya. Pada peringkat ini setiap individu dalam memenuhi kebutuhan ini sangat berbeda satu sama lain. Masing-masing ingin mewujudkan diri sebagai seorang yang mempunyai kemampuan yang unik. Kebutuhan ini ada hanya setelah empat kebutuhan sebelumnya dicapai serta memuaskan. Pada dasarnya kebutuhan ini bertujaun untuk membuat seluruh potensi yang ada dalam diri seseorang sebagai suatu wujud nyata yaitu dalam bentuk usaha aktualisasi diri. Contohnya, karyawan yang mempunyai jabatan setaraf dengan manajemen biasanya cenderung menginginkan pekerjaan yang dapat memberikan kesempatan untuk dapat mewujudkan dan meningkatkan potensi diri, kenaikan tingkat dalam mencapai prestasi setelah kebutuhan penghargaan diri sebagai kebutuhan tingkat keempat telah dipuaskan.
Kelima kebutuhan kelompok dalam teori maslow ini adalah dibutuhkan oleh manusia sepanjang kehidupannya, hanya pada suatu saat kebutuhan akan lebih diutamakan dari kebutuhan lain menurut susunan masing-masing. Jadi kebutuhan-kebutuhan tersebut adalah bertumpang tindih satu sama lain.

Oleh karena karyawan sebagai manusia berkenan untuk menyesuaikan usaha untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhannya berdasarkan hierarki prioritas semula, yaitu tingkat paling rendah hingga tingkat paling tinggi. Kebutuhan tingkat tinggi hanya di butuhkan jika kebutuhan tingkat yang rendah dipuaskan lebih dahulu untuk mencapai prestasi kerja yang diinginkan tergantung pada tingkat kepentingan kebutuhan yang hendak dicapai. Contohnya, jika karyawan ingin penghargaan dari pimpinannya, maka dia harus bekerja keras walaupun dalam pekerjaanya itu harus menanggung resiko yang akan mengancam keamanan dirinya. Sehingga untuk mencapai prestasi kerja yang memuaskan dia harus menghadapi segala resiko atau ancaman yang mengganggu keamanan dan keselamatan dirinya dalam bekerja.

Namun demikian, teori motivasi yang dikemukakan oleh maslow ini sesungguhnya mempunyai kelemahan karena tidak semua kebutuhan manusia dapat dipenuhi menurut tingkat yang paling rendah ketingkat yang paling tinggi berikutnya. Contohnya, jika seorang karyawan ingin memenuhi kebutuhan rasa aman yang menjadi prioritas bagi dirinya karena situasi kerjanya yang tidak kondusif, maka ia akan memenuhi kebutuhan rasa aman lebih dahulu daripada ia mendapatkan gaji yang tinggi tetapi banyak ancaman, yang membuat dirinya tidak nyaman dalam bekerja.

Baca juga :

Popular posts from this blog

Biografi Albert Bandura

Pengertian Psikologi Menurut Para Ahli